272 Peserta Didik MA Riyadlotut Thalabah Ikuti UAMBN BK yang diselenggarakan Oleh Kementrian Agama

Kementrian Agama Kabupaten Rembang tahun ini menggelar Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional berbasis komputer atau UAMBN BK. UAMBN BK ini diikuti oleh seluruh MA yang ada di kabupaten Rembang termasuk MA Riyadlotut Thalabah Sedan. Sebanyak 272 peserta didik MA Riyadlotut Thalabah mengikuti UAMBN BK 2018 yang dilaksanakan oleh Kementrian Agama pada 26-31 Maret 2018. Peserta UAMBN BK terbagi menjadi tiga season dalam UAMBN BK ini, yaitu season pertama pada pukul 07.30-09.00, season kedua pukul 09.30-11.00 dan season ketiga pada pukul 13.00-14.30 WIB. Sebelum memasuki ruangan ujian peserta terlebih dahulu mengikuti istighosah yang dipimpin oleh Bapak KH. Yahya Suyuthi.

Kepala MA Riyadlotut Thalabah Sedan menjelaskan bahwa pelaksanaan UAMBN BK dibawah naungan kemenag ini akan menjadi motivasi bagi peserta didik di madrasah terhadap pembelajaran lima mata pelajaran. sehingga kedepannya peserta didik tidak hanya fokus kepada mata pelajaran Ujian Nasional saja tetapi juga fokus terhadap mata pelajaran agama. Disamping itu, validasi dari hasil ujian akan lebih dapat dipertanggung jawabkan. Selain itu Bapak Anshori selaku Kepala madrasah juga berharap bahwa dengan adanya UAMBN BK ini siswa dapat lebih mandiri dalam proses pembelajaran dan juga dapat menjadi motivasi bagi guru yang mengampu mata pelajaran agama karena hasil yang diperoleh adalah murni dari siswa.
“Harapannya semoga para peserta didik dapat lebih mandiri dalam proses pembelajaran, karena dalam UAMBN BK juga harus mandiri, peluang meminta bantuan kepada peserta yang lain sangat minim, dan semoga ini juga menjadi motivasi bagi para pendidik untuk dapat memberikan yang terbaik bagi para peserta didik, karena hasil yang diperoleh nanti adalah hasil murni.”
Kelebihan lain dengan diadakannya UAMBN BK ini adalah tidak mengganggu proses pembelajaran peserta didik kelas X dan XI, karena hanya memanfaatkan ruang laboratorium komputer sebagai ruang ujian. dan tidak banyak guru yang terlibat sebagai pengawas. Sehingga proses pembelajaran bagi kelas X dan XI tetap berlangsung meskipun dengan jadwal khusus.
Salah satu peserta UAMBN BK mengaku agak grogi karena mereka menjadi peserta didik pertama yang melakukan UAMBN BK ini.
“rasanya pas mau ujian ini grogi, soalnya ini kan kami yang pertama, jadi tidak bisa sharing pengalaman dengan kakak kelas yang sudah lulus. kalau UN BK kan kakak kelas kita sudah. Tapi saya berharap semoga UAMBN BK ini hasilnya lebih maksimal.” Ungkap Shofa salah satu peserta didik kelas XII IIS 1.