Pendidikan Sosial Agama/PSA menjadi salah satu mata pelajaran unggulan dilingkungan MA Riyadlotut Thalabah Sedan. Mapel ini mempersiapkan peserta didik untuk terjun langsung di masyarakat saat lulus nanti. Peserta didik diajarkan untuk memimpin tahlil, Al-Barzanji, menjadi MC, melakukan sambutan ketua panitia, melaksanakan pengurusan jenazah, dan lain-lain yang berkaitan dengan kegiatan sosial agama masyarakat di desa Sedan.
Hal ini muncul setelah melihat lingkungan disekitar madrasah yang tidak lepas dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat sekitar. Seperti Yaasiin dan Tahlil pada malam jum’at, kegiatan Al-Barzanji pada malam senin, dan kegiatan-kegiatan lain seperti krayan atau perayaan kelahiran bayi, selapanan, peringatan Maulid Nabi, Peringatan Rojabiyah, dan lain-lain.
Mapel PSA ini juga didukung dengan adanya program tahfidz, dimana peserta didik harus menghafalkan ayat-ayat Al-Qur’an sesuai dengan ketentuan madrasah. Seperti Kelas X harus menghafalkan juz 30, yaitu Surat An-Naba’ hingga An-Nas. Sedangkan untuk kelas XI hatus menghafalkan surat Yaasiin, Al-Mulk, dan Al-Waqiah. Surat-surat dalam Al-Qur’an yang harus dihafalkan oleh peserta didik tersebut dipilih dengan pertimbang, surat-surat tersebut paling sering diamalkan atau dibaca saat kegiatan-kegiatan sosial di masyarakat. Program. Tahfidz ini juga menjadi syarat kenaikan kelas bagi peserta didik kelas X dan XI.
Dalam beberapa kali kesempatan, kepala MA Riyadl menyampaikan bahwa adanya mapel PSA dan program tahfidz menjadi salah satu cara mempersiapkan peserta didik ketika lulus nanti, sehingga ketika terjun dimasyarakat alumni dari MA Riyadl memang sudah siap.
“lingkungan masyarakat kita memiliki begitu banyak kegiatan-kegiatan seperti Yaasiin, Tahlilan, Al-Barzanji, dan kegiatan-kegiatan sosial yang berbau keagamaan lainnya, jadi dengan adanya program ini bisa mempersiapkan anak ketika lulus nanti, misalnya disuruh memimpin tahlil, membaca Al-Barzany, menjadi MC dalam peringatan hari-hari besar islam atau menjadi imam dalam saat sholat berjama’ah, mereka sudah memiliki bekal yanh diperoleh saat belajar di MA Riyadl” ungkap Bapak Anshori dalam beberapa kesempatan.