Menumbuhkan Jiwa Kepemimpinan Sejak Dini: MA Riyadlotut Thalabah Gelar LDKS untuk MPS, OSIS, dan Pramuka

Sedan — Suasana penuh semangat tampak mewarnai kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) yang digelar oleh MA Riyadlotut Thalabah Sedan pada Rabu–Kamis (15–16 Oktober) di kawasan Wisata Ngolahan Park, Sedan. Kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh Waka Kesiswaan ini diikuti oleh 90 peserta didik yang tergabung dalam organisasi Majelis Permusyawaratan Siswa (MPS), OSIS, dan Pramuka.

Kegiatan dibuka secara resmi melalui apel pembukaan yang berlangsung khidmat. Bertindak sebagai pembina apel adalah Drs. H. Anshori, M.Si., yang juga turut didampingi oleh Wakamad Kurikulum, Wakamad Humas, serta para pembina organisasi. Dalam amanatnya, beliau menegaskan pentingnya pembentukan karakter kepemimpinan yang kuat di kalangan siswa.

“Dari LDKS ini kita berupaya melahirkan pemimpin yang mampu mengelola organisasi secara efektif, penuh semangat, dan berintegritas,” ujar Drs. H. Anshori dalam sambutannya yang disambut tepuk tangan meriah para peserta.

Beliau juga menekankan bahwa kepemimpinan bukan hanya tentang memimpin orang lain, tetapi juga tentang bagaimana memimpin diri sendiri dengan disiplin, tanggung jawab, dan rasa empati. Pesan tersebut menjadi motivasi tersendiri bagi para peserta yang akan melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan organisasi di madrasah.

Sementara itu, Wakamad Bidang Kesiswaan menjelaskan bahwa LDKS kali ini mengusung konsep baru pembinaan organisasi yang lebih dinamis dan kontekstual. Pendekatan ini menekankan pada pengembangan dedikasi, kreativitas, inspirasi, dan nalar kritis, agar para peserta tidak hanya menjadi pemimpin formal, tetapi juga sosok yang mampu membawa perubahan positif di lingkungan madrasah.

“Pengelolaan organisasi akan baik jika sumber daya manusianya juga baik—memiliki integritas, semangat tinggi, dan rasa tanggung jawab untuk membangun organisasi yang progresif,” jelasnya.

Selama dua hari kegiatan, para peserta terlibat aktif dalam berbagai sesi pelatihan, mulai dari materi dasar kepemimpinan, manajemen organisasi, komunikasi efektif, hingga simulasi kerja tim dan problem solving. Tidak hanya teori, peserta juga diajak mengikuti berbagai games edukatif dan outbond yang mengasah kemampuan kolaborasi dan kepemimpinan dalam situasi nyata.