Universitas Brawijaya kembali menggelar ajang bergengsi tahunan, Gebyar Brawijaya Qur’ani (GBQ) VII. Kegiatan ini adalah ajang perlombaan Qur’ani dan Seni Tingkat Nasional yang dimiliki oleh universitas Brawijaya dan UKM Seni Religi UB sebagai promotornya. Ajang perlombaan ini dilaksanakan hampir setiap tahun.
MA Riyadlotut Thalabah Sedan juga selalu mengikuti acara tersebut dengan mendelegasikan peserta didiknya. Pada Tahun ini, meski ditengah pandemi yang sedang ganas melanda negeri, MA Riyadl tetap mengikuti ajang kompetisi bergengsi tingkat Nasional tersebut, salah satunya cabang lomba Karya Tulis Al-Qur’an (KTIA).
Tim KTIA MA Riyadl mengusung tema pemanfaat limbah daun bambo sebagai implementasi Q.S. Ali Imron 191.
Tim yang terdiri dari Mirzalul Umam dan Yahya Khoirul Aziz tersebut menuangkan ide bagaimana merubah limbah daun bambo yang dilingkungan sekitar madrasah hanya dianggap sebagai sampah, diubah menjadi sesuatu yang memiliki nilai ekonomi. Ide yang mereka cetuskan tersebut mampu membawa untuk meraih gelar juara Kategori Inovasi Terbaik dalam Gebyar Brawijaya Qur’ani.