
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mulai melaksanakan simulasi Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) pada tingkat SMA/SMK/MA pada hari Selasa (25/8) kemarin. Untuk menanggapi instruksi dari kemendikbud, MA. Riyadlotut Thalabah merespon dengan baik terkait simulasi ANBK tersebut. Bertempat di Laboratorium Komputer 2 dan 4, Simulasi ANBK ini dilaksanakan dan diikuti oleh 50 Siswa/siswi kelas XI.
Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) tidak lagi mengevaluasi capaian peserta didik secara individu, akan tetapi mengevaluasi dan memetakan sistem Pendidikan berupa input, proses, dan hasil, menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim. Tidak semua murid dapat mengikuti asesmen ini, karena peserta akan dipilih secara acak sehingga data yang diberikan nantinya sesuai dengan apa yang telah dikirimkan oleh Balitbang dan Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (kemendikbud).
Siswa/siswi yang mengikuti simulasi ANBK terlihat antusias mengikuti arahan dari Waka Ur. Kurikulum terkait dengan proses jalannya simulasi ANBK tersebut. Tidak lupa Waka Ur. Kurikulum juga memberikan pesan untuk selalu mengikuti setiap tahapan-tahapan simulasi yang diadakan oleh Kemendikbud, ia juga berpesan untuk selalau sportif, dan juga percaya diri dalam mengerjakan simulasi Asesmen Nasional.
Selain itu Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) ini diperlukan untuk menilai efektivitas pembelajaran dan ketercapaian kurikulum pada satuan Pendidikan. Setidaknya ada tiga instrumen yang akan dilakukan dalam Asesmen Nasional ini, yakni Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) Literasi-Numerasi, Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.
Informasi yang diperoleh dari Asesmen Nasional tersebut selanjutnya kan digunakan untuk perbaikan kualitas belajar mengajar, yang pada gilirannya akan meningkatkan hasil belajar murid di satuan Pendidikan. Lebih lanjut Asesmen Nasional ini tidak dirancang untuk menghakimi atau melakukan pemeringkatan sekolah.